♥️ Spesi Berikut Yang Bersifat Amfiprotik Adalah
Q Pada reaksi: Ag +(aq) + 2NH 3 (aq) Ag (NH 3) 2+(aq) Menurut teori Lewis ion Ag + berperan sebagai asam, sebab . answer choices. ion Ag + menerima proton dari NH 3. ion Ag + menerima pasangan elektron dari NH 3. ion Ag + memberi proton kepada NH 3. ion Ag + memberi pasangan elektron kepada NH 3.
a) Spektrum emisi suatu atom-unsur adalah spektrum cahaya yang dipancarkan oleh atom unsur ini jika dipijarkan dengan perbedaan voltase tertentu dalam bolam dengan tekanan rendah (b) Jika cahaya yang dipancarkan tersebut (a) berupa garis-garis berwarna dengan panjang gelombang tertentu dan antar garis dibatasi warna gelap, maka hasilnya
kuatdan basa kuat serta faktor yang mempengaruhinya adalah sebagai berikut • Asam menyumbang proton kepada senyawa lainnya yang disebut • basa, yang menerima proton. • Pada umumnya, reaksi asam - basa adalah reversible (bolak balik), artinya • setiap asam mempunyai basa konjugat dan • setiap basa memiliki asam konjugat. Beberapa
Berdasarkanreaksi berikut : HCl g + NH 3 g NH 4 Cls Spesi yang bertindak sebagai basa menurut Lewis adalah . A. HCl B. NH 4 Cl C. NH 3 D. HCl dan NH 3 E. NH 3 dan NH 4 Cl 181 51. Perhatikan reaksi berikut : CO 2 + H 2 O H 2 CO 3 Senyawa CO 2 pada reaksi tersebut bersifat . A. netral B. garam C. basa D. asam E. amfiprotik 52.
Jadi zat yang berperan sebagai asam adalah HSO 4-, sedangkan zat yang bersifat basa adalah CO32-. 4. Jawaban: a Menurut teori Lewis dalam reaksi SnCl4( ) + 2Cl-(aq) → SnCl 62-( aq ), SnCl 4 merupakan spesi yang bersifat asam (menerima pasangan elektron bebas), sedangkan 2Cl- merupakan spesi yang bersifat basa (mendonorkan pasangan
Asamdan basa menurut Br∅nsted-Lowry didefiniskan sebagai berikut. a. Asam adalah zat yang dapat memberikan proton (H+) kepada zat lain sehingga disebut juga donor asam.Sifat seperti ini disebut amfiprotik, artinya zat tersebut dapat bersifat asamatau basa tergantung Pasangan spesi yang bersifat basa menurut teori Br∅nsted-Lowry
Airliur mengandung α-amilase yang dapat mencerna pati. Pada sisi katalitiknya, terdapat 5 asam amino penting yaitu 2 residu Asp, 1 residu Glu, dan 2 residu Arg. Jika kelima residu asam amino tersebut akan dibuat rantai peptida, maka banyaknya peptida berbeda yang dapat diperoleh adalah
Makajawaban yang benar adalah larutan V (Opsi E) 12. Campuran kristal garam berikut yang dapat berperan sebagai larutan penyangga adalah . a. NaH 2 PO 4 dan Na 2 HPO 4 b. NaCl dan NH 4 Cl. c. (NH 4) 2 SO 4 dan Na 2 SO 4. d. NaHSO 4 dan Na 2 SO 4. e. KNO 3 dan NaNO 3 (KIMIA SMA XI. Unggul Sudarmo. Phibeta. 2007 .h. 192) Jawaban : A. Pembahasan :
BacaJuga : Konsep Asam Basa Menurut Lewis. Berdasarkan teori ini didefinisikan bahwa: asam adalah sebagai pendonor 1 ion H + pada basa. Basa adalah sebagai penerima 1 ion H + dari asam. Dengan kata lain asam disebut juga sumber proton dan basa disebut juga penerima proton. Asam dapat berupa molekul netral, ion positif atau ion negatif yang
PembahasanZat amfiprotik adalah zat yang dapat bertindak sebagai asam maupun basa atau zat yang dapat bereaksi dengan asam maupun basa. Artinya, zat amfiprotik dapat bertindak sebagai donor proton dan juga sebagai akseptor atau penerima proton. Spesi yang bersifat amfiprotik atau amfoter adalah 1. 2. 3. 4. Jadi, jawaban yang benar adalah A.
Padasuhu 250C air mengandung [H+] = b. 2 e. 5 [OH − ]. Jika pada suhu tetap, ke dalam air c. 3 ditambah cairan asam, pernyataan berikut 39. Suatu basa lemah bervalensi 1 yang benar adalah . konsentrasinya b M. Jika tetapan a. [H+]< [OH − ] kesetimbangan basa adalah Kb dan tetapan b.
Jawaban e Menurut Bronsted-Lowry, asam adalah spesi yang memberikan (donor) proton dalam suatu reaksi transfer proton dan pasangannya dinamakan basa konjugasi. d Partikel yang dapat bersifat amfiprotik adalah partikel yang dapat bersifat asam dan basa dalam reaksi yang berbeda. Partikel akan bersifat asam jika bereaksi dengan basa
bPt8D. Kalian tentu mengetahui tentang pengertian asam dan basa, tetapi bagaimana dengan amfiprotik? Bagaimana suatu zat dikatakan amfiprotik? Menurut Bronsted Lowry asam adalah zat yang bertindak sebagai pendonor proton pada basa. Sebaliknya, basa adalah zat yang bertindak sebagai akseptor proton dari asam. Suatu zat dapat dikatakan bersifat amfiprotik jika zat tersebut dalama suatu reaksi dapat bertindak sebagai pendonor atau akseptor proton. Dari keempat zat di atas, zat yang bersifat sebagai asam atau basa menurut teori Bronsted-Lowry adalah HC2O4– dan H2O. Berikut reaksi yang menunjukkan sifat tersebut. Pada reaksi berikut keduanya bersifat sebagai asam HC2O4– → H+ + C2O42– H2O → H+ + OH– Pada reaksi berikut keduanya bersifat sebagai basa HC2O4– + H+ → H2CO4 2. H2O + H+ → H3O– sumber Pada tahun 1923, Bronsted dari Denmark dan Lowry dari Inggris secara terpisah dalam waktu yang bersamaan mengajukan konsep tentang asam dan basa. Konsep ini kemudian lebih dikenal dengan konsep asam basa Bronsted Lowry. Konsep asam basa Bronsted Lowry memberikan pengertian tentang asam basa yang didasarkan pada kemampuan memberi atau menerima proton. Dalam pengertian lebih luas, reaksi antara asam dan basa merupakan reaksi berdasarkan pemindahan proton. Seperti yang telah kita bahas di atas, HCl dapat terionisasi dalam air, tetapi HCl tidak terionisasi dalam eter. Kenyataan yang sebenarnya adalah HCl memberi proton ion H+ dalam air dan air dapat menerima proton tersebut. Akan tetapi, berbeda dengan larutan HCl dalam eter. Eter tidak dapat menerima mengikat proton HCl. Reaksi HCl dalam air adalah sebagai berikut. HClaq + H2Ol → Cl-aq + H3O+ aq HCl asam setelah memberi proton ion H+ berubah menjadi spesi baru yang disebut basa konjugasi dari asam tersebut. H2O basa setelah menerima proton berubah menjadi spesi baru yang disebut asam konjugasi dari basa tertentu. Hal itu dapat kita tulis sebagai berikut. Asam → H+ + basa konjugasi. Basa + H+ → asam konjugasi. Spesi yang baru disebut basa konjugasi dari asam semula karena spesi tersebut dapat menyerap proton dan kembali membentuk asam mula-mula , begitu pula asam konjugasi dari basa semula karena spesi tersebut dapat memberi proton dan kembali membentuk basa mula-mula. Dengan demikian, reaksi asam basa Bronsted lowry mempunyai dua pasang asam basa konjugasi. Dalam kimia, amfoter merujuk pada zat yang dapat bereaksi sebagaiasam atau basa. Hal ini dapat terjadi karena suatu zat memiliki dua gugus asam dan basa sekaligus atau karena zat tersebut memang mempunyai kemampuan seperti itu. Zat amfoter yang umum adalah asam amino,protein, dan air. Beberapa logam, seperti seng,timah, aluminium, dan berilium, juga dapat membentuk oksida amfoterik. Sebagai contoh, seng oksida ZnO bereaksi berbeda tergantung keasaman larutan Dalam asam ZnO + 2H+ → Zn2+ + H2O Dalam basa ZnO + H2O + 2OH- → [ZnOH4]2- Apa saja keunggulan teori Bronsted-Lowry? Keunggulan teori asam basa Bronsted-Lowry dibandingkan dengan Arrhenius dapat kita ringkas sebagai berikut Teori Arrhenius hanya mencakup zat anorganik dan pelarut air saja. Teori Bronsted-Lowry mencakup zat anorganik dan zat organik serta bukan hanya pelarut air saja, melakukan pelarut lain, misalnya pelarut eter, amonia, dan asam asetat. Teori Arrhenius hanya mencakup zat berupa molekul atau senyawa ion saja. Teori Bronsted-Lowry mencakup molekul, senyawa ion, dan ion kation dan kation. Misalnya, CH3COONa bersifat basa, karena ion CH3COO- dalam air dapat ion H+ dari air. Teori Asam Basa Lewis Menurut Bronsted-Lowry, asam adalah spesi pemberi ion H+dan basa adalah spesi penerima ion H+. Bagaimanakah dengan zat-zat yang bersifat asam dan bersifat amfiprotiktidak mengandung hidrogen, seperti BF3, SO3, Al3+, dan lain-lain? Konsep Bronsted-Lowry tidak mampu menjelaskan hal tersebut. Oleh karena itu, asam basa terus berkembang.
Bahan amfoterik ialah bahan yang boleh bertindak sebagai asid atau bes , bergantung kepada medium. Perkataan itu berasal dari bahasa Yunani amphoteros atau amphoteroi, yang bermaksud "setiap atau kedua-duanya daripada dua" dan, pada asasnya, "sama ada asid atau alkali." Molekul amfiprotik ialah sejenis spesies amfoterik yang sama ada menderma atau menerima proton H + , bergantung kepada keadaan. Tidak semua molekul amfoterik adalah amfiprotik. Sebagai contoh, ZnO bertindak sebagai asid Lewis , yang boleh menerima pasangan elektron daripada OH tetapi tidak boleh menderma proton. Amfolit ialah molekul amfoterik yang wujud terutamanya sebagai zwitterion pada julat pH tertentu dan mempunyai kedua-dua kumpulan berasid dan kumpulan asas. Berikut adalah beberapa contoh amfoterisme Oksida logam atau hidroksida adalah amfoterik. Sama ada sebatian logam bertindak sebagai asid atau bes bergantung kepada keadaan pengoksidaan oksida. Asid sulfurik H 2 SO 4 ialah asid dalam air tetapi amfoterik dalam superasid. Molekul amfiprotik , seperti asid amino dan protein, adalah amfoterik.
Oksida amfoter adalah oksida yang dapat bertindak sebagai asam atau basa dalam reaksi untuk menghasilkan garam dan air. Amfoterisme tergantung pada keadaan oksidasi yang tersedia untuk spesies kimia. Karena logam memiliki banyak bilangan oksidasi, mereka membentuk oksida amfoter dan hidroksida. Contoh Oksida Amfoter Logam yang menunjukkan amfoterisme termasuk tembaga, seng, timah, timah, berilium, dan aluminium. Al 2 O 3 adalah oksida amfoter. Ketika direaksikan dengan HCl, ia bertindak sebagai basa untuk membentuk garam AlCl 3 . Ketika direaksikan dengan NaOH, ia bertindak sebagai asam untuk membentuk NaAlO 2 . Biasanya, oksida elektronegativitas sedang bersifat amfoter. Molekul Amfiprotik Molekul amfiprotik adalah jenis spesies amfoter yang menyumbangkan atau menerima H + atau proton. Contoh spesies amfiprotik termasuk air yang dapat terionisasi sendiri serta protein dan asam amino yang memiliki asam karboksilat dan gugus amina. Misalnya, ion hidrogen karbonat dapat bertindak sebagai asam HCO 3 + OH → CO 3 2− + H 2 O atau sebagai dasar HCO 3 + H 3 O + → H 2 CO 3 + H 2 O Perlu diingat, sementara semua spesies amfiprotik bersifat amfoter, tidak semua spesies amfoter bersifat amfiprotik. Contohnya adalah seng oksida, ZnO, yang tidak mengandung atom hidrogen dan tidak dapat menyumbangkan proton. Atom Zn dapat bertindak sebagai asam Lewis untuk menerima pasangan elektron dari OH. Istilah terkait Kata "amphoteric" berasal dari kata Yunani amphoteroi , yang berarti "keduanya". Istilah amfikromatik dan amfikromik terkait, yang berlaku untuk indikator asam-basa yang menghasilkan satu warna ketika direaksikan dengan asam dan warna yang berbeda ketika direaksikan dengan basa. Penggunaan Spesies Amfoter Molekul amfoter yang memiliki gugus asam dan basa disebut amfolit. Mereka terutama ditemukan sebagai zwitterion pada kisaran pH tertentu. Amfolit dapat digunakan dalam pemfokusan isoelektrik untuk mempertahankan gradien pH yang stabil.
spesi berikut yang bersifat amfiprotik adalah