🏮 Perbedaan Ku Band Dan C Band

TransponderTerkuat Measat 3 C Band dan KU Band Terbaru 2020 Nah, pada artikel kali ini kami sengaja berbagi transponder/frekuensi terkuat dari satelit measat 3/3a baik C Band maupun KU Band. Sebagai tambahan untuk frekuensi ku band pengguna bisa menggunakan dish mini/pay tv sementara itu untuk c band wajib menggunakan antena parabola minimal 6 Updateterbaru 2022 frekuensi K Vision C-band Telkom 4 dan Ku-band Measat 3a. Lengkap dengan transponder satelit untuk mencari sinyal dan daftar channel gratis. K-Vision hadir dengan dua tipe produk yaitu Bromo untuk C-band yang disiarkan melalui satelit Telkom 4 108.0°BT dan Cartenz K2000 untuk Ku-Band di Measat 3a 91.4°BT. Setelah itu 1 Seting Receiver Baru Dan Belum Terkoneksi Ke Satelit Measat Pertama cara tracking sinyal satelit frekuensi Measat Ku-Band, khusus setting parabola belum terkoneksi ke satelit Measat. Buat nama satelit Measat 3A dengan koordinat posisi 91.5°E; Siapkan satu transponder frekuensi yang valid, misalkan kode 12436 H 31000 provider tv K-Vision LNBjenis ini dapat menangkap jenis satelit lokal yang FTA (Free to Air), meski ada juga yang scramble (untuk pay TV) seperti Palapa dan Telkom C band, sehingga kita bisa menikmati acara dari Televisi lokal dan luar negeri seperti SCTV, Indosiar, Trans TV, ANTV, TV3, TV DUBAI dan lain - lain secara gratis; Disamping itu jenis LNB ini sangat mudah kita temukan di pasaran dengan harga yang cukup murah, antara 80 - 150 rb satu pasang. FrekuensiNEX Parabola di Telkom 4 C-band dan SES 9 Ku-band Free to Air dengan daftar paket terbaru 2022 untuk mencari siaran hilang + info transponder satelit. Keduanya sama-sama Hybrid sehingga bisa dipakai untuk C-band dan Ku-band. Perbedaan terletak pada chipset yang di dalamnya, merah memakai chipset NationalChip (Guoxin) sedangkan Sementaraitu untuk menggabungkan lnb c band dan ku band cukup memasangnya berdempetan dalam satu bracket tinggal memposisikan dimana letak lnb ku band dan dimana letak lnb c band. Selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah settingan pada receiver digitalnya dimana untuk C Band, LNB frekuensinya menggunakan 5150 sementara itu untuk KU Band menggunakan frekuensi universal (9750-10600) . Kaliini kami akan share tentang Frekuensi Nex Parabola C Band 2021-2022 dan Ku Band Telkom 4 dan SES 9. Sebelum membahas lebih lanjut maka sebaiknya pahami dulu apa yang dimaksud Nex Parabola Nex Parabola merupakan provider atau penyedia layanan TV Satelit berlangganan di Indonesia yang dimiliki oleh PT Surya Citra Media Tbk dan PT Garuda CaraPasang Parabola Ku-Band dan C-Band - Sebuah solid dish yang memiliki bentuk parabola sempurna akan memantulkan sinyal yang sama banyaknya dengan mesh dish yang memiliki 1,25 x diameternya. Jadi secara teori: 6 feet perfect solid dish = 1,25 x 6 = 7,5 feet perfect mesh dish. Berdasarkan Tabel Perbandingan besarnya pancaran dan ukuran NamunC-Band lebih tahan terhadap cuaca dibandingkan dengan KU-Band. Satelit ini menggunakan frekuensi yang berbeda antara menerima dan mengirim data. Intinya, frekuensi yang tinggi digunakan untuk uplink (5,925 sampai 6,425 GHz), frekuensi yang lebih rendah digunakan untuk downlink (3,7 sampai 4.2 GHz). auzl. There’s a running debate within the small community of satellite communications providers about the merits of the Ka and Ku frequency bands. But here’s a dirty little secret. Your passengers couldn’t care less. If you need proof, just watch the eyes glaze over when we start to explain wavelengths to a business jet traveler who wants nothing more than in-flight Wi-Fi that is fast, reliable and available anywhere in the world. Whether traveling for business or pleasure, your passengers want – no, expect – the same user experience at 35,000 feet that they enjoy on the ground, in their home or office. And woe to the aircraft operator who can’t provide it. While other satellite communications options like the L-Band and Swiftbroadband are still widely used in general aviation, the choice for high-speed in-flight Wi-Fi capabilities boils down to either an older, more established Ku-Band system or the newer, faster Ka-Band solution. The choice is best left up to the technical experts and frankly most owners and operators rely happily on their flight operations department to make the call. The best option depends largely on the aircraft, its size and mission. A solution that might be fine for a twin-turbine that flies a few hundred miles isn’t going to cut it for a heavy-iron business jet that makes frequent flights overseas with the CEO onboard. Given passenger expectations, most aircraft flying today are probably ready for a connectivity upgrade. Even aircraft that rolled off the assembly line early in this decade are often equipped with only air-to-ground systems or low-speed voice and data capabilities. The best equipped operate on the Ku-band and probably connect with top speeds in the 3-4 mbps range – too slow to satisfy most discriminating business aviation passengers. Performance of Ku-Band systems has improved in recent years with typical speeds now around 18 mbps. With Honeywell’s JetWave satellite communications system, which connects to the Inmarsat Jet ConneX satellite communications service, we can achieve speeds of up to 33 mbps, exceeding the speed of many ground-based Wi-Fi services, and with network availability numbers above 95 percent. Each satellite in the Inmarsat 5 constellation operates 89 highly efficient Ka-Band spot beams, giving the network reliable global coverage, except at the poles. With the addition of three more satellites, the first of which will launch in 2019, Jet ConneX will provide even greater bandwidth and additional coverage for the busiest regions of the world. The technical details obviously set the Honeywell-Inmarsat Ka-Band solution apart from even the best Ku-Band options. But the real difference lies in a superior customer experience that will delight business-jet passengers, especially those who’ve lived through the frustrations of slow and unreliable in-flight Wi-Fi service. With our JetWave satellite communications hardware and the Jet ConneX service, busy executives can reliably connect to the Internet from wheels-up to wheels-down and stay connected wherever they fly, even on international and transoceanic trips. You can send an email or check stock quotes with either technology, but when it comes to exploring and exploiting the full potential of our 21st Century connected world, the Ka-Band solution stands head and shoulders above the Ku-Band’s capabilities. Our signature speed and reliability enable your passengers to not only send and receive basic emails, but to download and upload huge files, like presentations with lots of graphics and even embedded video. Speaking of video, only JetWave and JetConneX have the bandwidth they need to join that critical video conference or connect with their most important customers in real time. When it’s time to kick back, our solution lets passengers FaceTime with the family, live-stream the latest blockbuster or watch the big game or that must-see TV show live – just like they were in their own living room. In short, passengers can access anything available on the internet, in real-time, wherever they fly. Ku-Band options simply can’t deliver comparable levels of service and performance. All the advantages of a Ka-Band solution are complemented by affordable and flexible airtime service plans that can be tailored to the specific needs of your operation and the unique Honeywell Forge Cabin Connectivity suite of services and applications that help you make the most of your connected aircraft investment. For now, debate continues on the relative merits of Ku-Band and Ka-Band solutions. Chances are your most important customers are ambivalent at best. It’s no secret that all they really care about is being able to access fast and reliable Wi-Fi wherever they fly. The Honeywell-Inmarsat solution is the obvious choice, now and for the future. Cek Jadwal BRI Liga 1 Indonesia Terbaru ! Konten di artikel ini merupakan edukasi khususnya untuk dunia teknologi informasi, harap bijak dalam menggunakan teknologi informasi, jika ada pertanyaan, kritik, dan saran hubungi kami silahkan pilih menu contact. Sebelum tidur saya mau nulis artikel tentang K Vision lagi, alasannya akhir-akhir ini pada browsur paket K Vision ada ajakan untuk menggunakan antena kecil atau tembak ke satelit Measat 3 KU Band dengan pesan channel lebih banyak dibanding K Vision C Band yang ada di satelit Palapa. Baiklah kita akan ulas pada postingan kali ini perbedaan antara K Vision Ku band dan K Vision C Band dari segi siaran, antena, Parabola Perbedaan antena yang digunakan oleh K Vision Ku Band dan K Vision C Band adalah K Vision Ku band bisa menggunakan antena parabola mini offset dengan menggunakan LNB Ku Band untuk menerima sinyal dari satelit Measat 3 Ku band, dengan antena kecil jadi bisa lebih hemat tempat, meskipun juga dapat digunakan dengan antena parabola besar dengan menggunaka LNB ku band sebagai penangkap siarannya, akan tetapi menggunkan KU Band sangat rawan terganggu saat hujan apa lagi kalau hujan deras. Sedangkan untuk K Vision C Band harus menggunakan Parabola yang besar minimal feet dengan menggunakan LNB C Band, akan tetapi antena ini cukup memakai cukup banyak tempat sehingga untuk daerah perkotaan yang padat penduduk tidak cocok menggunakan antena ini, akan tetapi menggunakan C Band frekuensi tidak akan terganggu oleh hujan, walau lebat Siaran Jumlah siaran yang disediakan oleh K Vision Ku Band memang berbeda dengan K vision C Band hal ini terjadi karena siaran lokal masih banyak yang FTA di satelit Palapa C Band sehingga K Vision tidak perlu memasukkan channel lokal yang masih FTA di Palapa kedalam transponder mereka. Sedangkan untuk KU Band jumlah channel lebih banyak karena siaran Nasional yang ada di Indonesia mengikut juga di dalam transponder K Vision, apa lagi transponder K Vision di Measat Ku Band ada 2 sehingga siaran tv yang didapatkan pelanggan memang lebih banyak, dan ditambah channel premium yang tidak ada di satelit Palapa seperti Soccer Channel. Ok itulah sedikit ulasan dari saya bagaimana perbedaan K Vision Ku Band dan K Vision C Band kalau ada kesalahan mohon diluruskan di kolom baru K Vision di Telkom 4 C Band akan menggunakan dua frekuensi yang aktifFrekuensi 3980Polaritas S/R 31000Frekuensi ini mulai uji coba pada tanggal 12 Juni 2020, K Vision hadir di satelit Telkom 4 dengan kualitas yang lebih baik dari yang terdahulu, saudaranya sebagai MVN yaitu siaran MNC Group yang sempat ujicoba frekuensi di Chinasat 10 dan menambah frekuensi backup di satelit Palapa D yang masih belum memberikan info apakah akan ujicoba frekuensi di satelit lainnya. Perbedaan LNB C band dan Ku Band dan Jenis-jenis LNB - Dalam dunia parabola, terdapat banyak hal yang perlu dipahami mengenai alat-alat yang digunakan untuk mempersiapkan tracking. Sebelum mempelajari parabola lebih lanjut, mari kita kenali terlebih dahulu arti dari LNB dan LNBLNB merupakan singkatan dari Low Noise Block. LNB sangat berguna dalam mencari satelit yang akan dituju. Alat ini dipasang di tengah piringan parabola dan berfungsi untuk menerima sinyal satelit ke berperan dalam menerima sinyal dari satelit yang dipantulkan melalui disk atau piringan parabola ke receiver. Posisi LNB harus disesuaikan dengan arah satelit yang terletak pada derajat tertentu. Misalnya, satelit Telkom 4 terletak pada jalur derajat Bujur Timur 113E. Saat melakukan tracking, pastikan posisi LNB diatur miring ke kanan atau ke kiri, yaitu ke arah barat atau timur. Namun, hindari menurunkan atau mengangkat LNB ke arah utara atau selatan karena posisi satelit mengikuti arah kiblat barat. Untuk mengetahui arah satelit yang ingin dituju, dapat menggunakan aplikasi Sat Finder atau aplikasi serupa yang tersedia di Android. Aplikasi tersebut akan membantu untuk mengetahui letak satelit seperti Telkom 4, AsiaSat, Chinasat, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk memastikan keakuratan arah satelit, dapat dilihat dengan menggunakan arah matahari dan disesuaikan dengan posisi matahari pada waktu Noise LNB Berkualitas Itu Berapa?LNB berkualitas memiliki daya noise di bawah 15 Kelvin, di antaranya adalah 10 Kelvin, 12 Kelvin, dan 13 Kelvin. LNB dengan daya noise yang lebih rendah biasanya memiliki konversi gain sebesar 65dB dan harganya lebih mahal dibandingkan dengan LNB yang memiliki konversi gain 70dB. Di sisi lain, LNB yang kurang berkualitas memiliki daya noise sekitar 15 derajat Kelvin atau 17 derajat Kelvin, dan memiliki konversi gain sebesar 70dB yang harganya cukup terjangkau. Oleh karena itu, para tracker biasanya mencari LNB dengan daya noise sekecil mungkin, seperti LNB dengan daya noise 10 Kelvin, 12 Kelvin, dan 13 Kelvin. Jenis-Jenis LNB yang Umum di IndonesiaDi Indonesia, terdapat beberapa jenis LNB yang umum digunakan, di antaranya 1. Universal LNBJenis LNB ini digunakan untuk menerima sinyal dari berbagai jenis satelit, termasuk satelit yang beroperasi di frekuensi C band dan Ku-band. Universal LNB juga dapat digunakan untuk menerima sinyal dari satelit yang berada pada posisi yang berbeda-beda. 2. C Band LNBBerikutnya ada Jenis LNB C Band yang khusus digunakan untuk menerima sinyal dari satelit yang beroperasi di frekuensi C-band. C Band LNB umumnya lebih besar dan lebih mahal daripada LNB untuk Ku-band. 3. Ku Band LNBLNB Ku-Band digunakan untuk menerima sinyal dari satelit yang beroperasi di frekuensi Ku-band. Ku-Band LNB lebih kecil dan lebih terjangkau daripada LNB untuk C-band. 4. Single LNBSingle LNB hanya memiliki satu output, yang berarti hanya dapat digunakan untuk satu receiver. 5. Twin LNBJenis LNB ini memiliki dua output, sehingga dapat digunakan untuk dua receiver. 6. Quad LNBUntuk jenis LNB ini memiliki empat output dan dapat digunakan untuk empat receiver. 7. Octo LNBTerakhir ada LNB Octo, Jenis LNB ini memiliki delapan output, sehingga dapat digunakan untuk delapan LNB C Band dan Ku Band A. Frekuensi LNB C Band Serta Kelebihan Dan KekurangannyaFrekuensi LNB C band adalah GHz hingga GHz. Namun, terdapat beberapa variasi frekuensi yang umum digunakan di beberapa negara, seperti di Amerika Serikat dan Kanada, frekuensi C-band yang digunakan adalah GHz hingga GHz. Sedangkan di beberapa negara Asia, seperti di Indonesia, frekuensi C-band yang digunakan adalah GHz hingga GHz. Kelebihan LNB C BandDapat menangkap sinyal satelit dengan frekuensi yang lebih rendah dibandingkan dengan LNB Ku-band, sehingga lebih tahan terhadap gangguan cuaca, seperti hujan dan stabil dan dapat menghasilkan kualitas gambar yang lebih baik pada saluran televisi menangkap saluran televisi internasionalKekurangan LNB C BandTidak cocok untuk dipasang pada parabola kecil atau sedang, karena membutuhkan piringan parabola yang lebih besar. Terdapat beberapa negara yang sudah tidak menggunakan frekuensi C band lagi dan beralih ke frekuensi Ku-band, sehingga membatasi akses terhadap beberapa saluran televisi kelebihan dan kekurangan LNB C-band dapat berbeda-beda tergantung pada kondisi dan lingkungan di lokasi pemasangan, sehingga perlu dipertimbangkan dengan cermat sebelum memilih jenis LNB yang tepat untuk Frekuensi LNB Ku Band Serta Kelebihan Dan KekurangannyaFrekuensi LNB Ku-Band berkisar antara GHz hingga GHz. LNB Ku-Band ini digunakan pada parabola dengan ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan parabola C-Band. Hal ini karena frekuensi Ku-Band yang lebih tinggi dapat diarahkan ke parabola yang lebih kecil, sehingga lebih cocok untuk digunakan di daerah dengan ruang terbatas. Kelebihan LNB Ku BandLebih ringan dan mudah dipasangLebih mudah dalam penyesuaian arahDapat menghasilkan sinyal yang lebih tajam dan jernih karena frekuensi yang lebih tinggiKekurangan LNB Ku Band Lebih sensitif terhadap gangguan dari objek seperti gedung atau pohon yang berada di sekitarnya Jangkauan sinyal yang lebih terbatas karena frekuensi yang lebih tinggi Tidak tahan cuaca seperti hujan, jika hujan sinyal akan hilang, setelah reda akan normal kembaliBaca artikel lain PenutupItulah pembahasan singkat mengenai Perbedaan LNB C band dan Ku Band dan Jenis-jenis LNB yang umum digunakan di Indonesia. Semoga artikel ini menjadi informasi bermanfaat bagi Anda.

perbedaan ku band dan c band